Olahraga mempunyai tujuan berbeda-beda untuk
setiap orang yang melakukannya, ada yang melakukan olahraga untuk
meningkatkan kesehatannya, meningkatkan kebugaran fisik, sebagai alat
rekreasi, sampai untuk tujuan peningkatan prestasi olahraga.
Tujuan-tujuan dari kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
telah diatur dan dituangkan dalam undang-undang Sisitem Keolahragaan
Nasional No.3 Tahun 2005, yaitu terdapat 3 macam jenis olahraga sesuai
dengan tujuan pelaksanaan aktifitas olahraga, yaitu olahraga rekreasi,
olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
Setiap tujuan pelasanaan olahraga harus diatur sesuai kaidah-kaidah yang ada dalam ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science)
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan benar,
tidak menimbulkan masalah-masalah yang sebaliknya dapat membahayakan
pelakunya, seperti cidera olahraga, latihan yang berlebihan (over training), dan lain sebagainya.
Penerapan Iptek Olahraga merupakan satu hal yang mutlak dilakukan
untuk menghindari hal-hal yang sepeti dijelaskan diatas dan untuk
mencapai prestasi yang tinggi.Penerapan Iptek diberbagai cabang olahraga
termasuk di cabang olahraga permainan Petanque juga dibutuhkan
khususnya untuk mendorong pencapaian prestasi optimal. Untuk itu dalam
pemabahasan berikut akan dibahas bagaimana hal-hal yang berkaitan dengan
masalah teknik di cabang olahraga ini
1. Penerapan Iptek di Dunia Olahraga
Pelaksanaan setiap kegiatan olahraga harus dilakukan dengan benar
sesuai prosedur, misalnya secara umum orang yang akan melakukan olahraga
harus memeriksakan kesehatannya dahulu kepada dokter spesialis olahraga
untuk mengetahui tingkat kesehatannya, setelah dinyatakan sehat barulah
melakukan latihan sesuai kemampuan dan kondisi tubuhnya. Sebaliknya
kalau orang tersebut dinyatakan tidak sehat, maka juga dapat melakukan
kegiatan olahraga namun harus dengan pengawasan yang ketat atau dapat
juga tidak dianjurkan melakukan kegiatan olahraga karena pertimbangan
kesehatan seperti terkena sakit jantung yang parah, ginjal akut, dan
lain sebagainya.
Prosedur latihan juga harus di sesuaikan dengan kondisi fisik, usia
(biologis dan latihan), jenis cabang olahraganya dan faktor-faktor lain,
sehingga latihan yang dilakukan akan dapat mencapai target dengan waktu
yang singkat, dan aman. Untuk itu dibutuhkan penanganan dari
orang-orang yang khusus mempelajari bidang kepelatihan olahraga.
Olahraga prestasi sangat memerlukan intervensi Iptek Olahraga yang
merupakan aplikasi beberapa ilmu terkait memperkuat keilmuan dalam
bidang keolahragaan (gambar.1). di Negara-negara maju penerapan Iptek
dalam olahraga merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan untuk
memajukan prstasi atlet-atletnya.
Gambar.1 Disiplin Ilmu Keolahragaan
Selama ini di negara kita belum melibatkan semua ilmu yang terkait
dalam pencapaian oleharaga prestasi, dan baru memaksimalkan pendekatan
beberapa ilmu saja. Diantaranya yang baru dimaksimalkan adalah ilmu
Fisiologi Olahraga, Ilmu Kepelatihan dan sedikit intervensi dari gizi
dan psikologi olahraga. Artinya untuk bisa menilai sesorang atlet sudah
baik atau tidak, baru dari sisi fisik atlet saja, padahal ada faktor
mental atlet, teknik, taktik dan strategi serta dukungan lain yang
menjadi fator penunjang prestasi olahraga (Gambar.2).
Gambar.2 Faktor Penunjang Prestasi
Proses promosi dan degradasi atlet yang dilakukan baru melihat apakah
kondisi fisik atlet tersebut baik apa tidak sesuai dengan kebutuhan
cabang olahraganya. Misalkan dilihat berapa kekuatan otot mereka,
tingkat daya tahan, kecepatan gerak, dan lain sebainya. Tidak melihat
apakah mental atlet tersebut stabil apa tidak, dan teknik yang dilakukan
atlet tersebut sudah benar atau tidak. Belum lagi faktor eksternal
seperti suasana kompetisi dan kesempatan bertanding untuk atlet tersebut
sudah diatur dengan baik atau belum, sampai pada pemenuhan peralatan
yang dipakai atlet sudah sesuai dengan teknologi terkini dan sama dengan
apa yang dipakai oleh lawan-lawannya.
2. Aplikasi Biomekanika pada Olahraga Prestasi
Diantara faktor penting yang membantu pencapaian prestasi seperti
dijelaskan diatas dan belum secara maksimal di terapkan dalam dunia
olahraga kita adalah intervensi Biomekanika Olahraga. Dalam upaya untuk
menghasilkan atlet-atlet handal, faktor teknik atlet harus mendapatkan
perhatian yang serius. Karena dengan teknik yang baik maka akanmebuat
gerak atlet akan efektif dan efisien, serta akan terhindar dari cidera.
Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari gerak benda-benda hidup atau
mati, serta gaya-gaya yang bekerja dan efek yang dihasilkannya. Jadi
biomekanika adalah penerapan ilmu mekanika pada cabang olahraga untuk
menilai atau menganalisis teknik atau gerakan dalam olahraga.
Mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk membandingkan, mengevaluasi
dan mencari teknik yang efektif dan efisien serta pada akhirnya akan
menghindari atlet dari kemungkinan terjadinya cidera saat melakukan
gerakan dalam olahraga.
Melalui Biomekanika kita akan membiasakan diri untuk melakukan
kegiatan dengan cara yang efisien, berjalan dengan efisien, berlari,
melempar, melompat dan segala aktivitas olahraga dengan efisien pula.
Efisien mempunyai konotasi “pengeluaran tenaga secara proportional
(sesuai kebutuhan, bila perlu seminimal mungkin), untuk mendapatkan
hasil kerja maksimal”. Bila gerak itu efisien, maka kita dapat
mengontrol dan menguasai sikap, baik dalam keadaan diam/istirahat maupun
dalam keadaan bergerak.
3. Aplikasi Biomekanika pada Cabang Olahraga Petanque
Cabang olahraga Petanque adalah salah satu cabang olahraga
yang membutuhkan pendekatan dan keterlibatan teknik tinggi. Ini terlihat
dari tujuan mekanika utama dari cabang ini dilihat dari kajian
biomekanika olahraga adalah “mencapai ketepatan maksimal”.
Artinya adalah atlet harus bisa menempatkan bola sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan, dengan cara melempar sesuai aturan yang ada.
3.1. Gerak Parabola
Dalam cabang olaraga petanque ada beberapa teknik melempar, yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Lemparan untuk menuju titik sasaran (throwing for pointing) dan
- Roll
- Soft-Lob
- High-Lob
- Lemparan untuk menembak (throwing for shooter).
- Shot on The Iron
- Short Shot
- Ground Shot
Dari jenis lemparan yang ada memperlihatkan menggunakan jenis
lemparan parabola, atau lemparan yang menghasilkan lintasan parabola.
Sehingga dengan demikian untuk menghasilkan lemparan yang tepat
dibutuhkan kemampuan kinestetis yang baik untuk memperkirakan sudut
lemparan yang tepat dan kekuatan lemparan yang tepat pula, karena untuk
mencapai satu jarak lemparan dalam gerak parabola ditentukan oleh 2
faktor yaitu sudut elevasi lemparan dan tenaga awalan saat benda di lemparkan.
C. Penutup
Belum maksimalnya pendekatan Iptek Olahraga di tanah air merupakan
hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi setiap insan olahraga agar dapat
meningkatkan prestasi olahraga Nasional. Baru beberapa keilmuan yang
dimasimalkan seperti kondisi fisik atlet, namun ini otomatis belum bisa
memaksimalkan prestasi olahraga nasional. Faktor fisik yang baik tidak
bisa optimal kalu tidak ditunjang oleh mental atlet yang baik dan teknik
yang baik juga apabila dilihat faktor internal atlet.
Faktor teknik belum sepenuhnya menjadi perhatian bagi para Pembina
dan pelatih di tanah air, banyak alasan yang dikemukakan mulai dari
mahalnya peralatan, kurangnya sumber daya manusia, dan lain sebagainya.
Untuk alasan peralatan yang mahal tidak sepenuhnya dapat diterima,
karena kita bisa memulai dari hal yang mudah dan murah. Misalnya dengan
menggunakan kamera perekam yang ada di pasaran dan software gratis yang
bisa dipakai untuk menganalisis teknik dicabang olahraga termasuk di
cabang olahraga permainan Petanque.
Cabang olahraga permainan PetanqueI merupakan cabang olahraga
yang menuntut teknik yang optimal untuk dapat memenagkan permainan,
disamping mental dan kondisi fisik yang baik. Berdasarkan tujuan
mekanika utamanya permainan Petanque termasuk kedalam cabang
olahraga yang mempunyai tujuan mencapai ketepatan maksimal. Artinya
lemparan yang dilakukan harus tepat mengenai sasaran tertentu untuk
mendapatkan poin kemenangannya. Untuk itu dibutuhkan teknik yang baik
untuk dapat menghasilkan point kemenangan sesuai dengan kaidah-kaidah
mekanika gerak yang ada dalam ilmu Biomekanika.
Lemparan yang dilakukan dalam permainan Petanque secara umum
mengaplikasikan gerak parabola, dimana factor konsistensi tenaga saat
melempar dan sudut lemparan menjadi kunci mencapai jarak horisontal
tertentu. Selain itu dibutuhkan keseimbangan yang baik untuk menjaga
konsistensi arah lemparan yang dilakukan dengan melatih otot-otot
keseimbangan tubuh (core muscle).
D. Daftar Pustaka
Knudson V. Duane, Craig S. Morrison., Qualitataive Analysis of Human Movement,. Illinois: Human Kinetics, 2002
Masnun Dadang., Kinesiologi Olahraga., Fakultas Ilmu Keolahragaan – Universitas Negeri Jakarta: 2003
Materi Lengkap dapat di download di sini –> Gerak Dasar Cabang Olahraga Petanque